Murai Blorok Harga, Ciri Trotolan, dan Tips Perawatan

Gambar menunjukkan burung murai blorok dengan corak khas yang sedang berkicau di atas ranting.

Murai blorok adalah salah satu jenis burung murai batu yang sangat dihargai di kalangan pecinta burung kicau di Indonesia. Keunikannya terletak pada corak bulu yang tidak seragam, sering kali tampak seperti kombinasi hitam-putih atau warna lain yang bercampur. Corak ini menjadi daya tarik tersendiri dan sering dikaitkan dengan kualitas estetika serta potensi suara burung. Dalam beberapa tahun terakhir, murai blorok telah menjadi primadona di berbagai lomba burung kicau, dengan harga jual yang bisa mencapai jutaan rupiah.

Harga Murai Blorok Terbaru
Harga murai blorok bervariasi tergantung pada kualitas, usia, dan asal burung. Berikut adalah kisaran harga umum:

  • Murai Trotol Blorok Standar: Rp 500.000 – Rp 1.000.000
  • Murai Trotol Blorok Berkualitas Unggulan: Rp 1.200.000 – Rp 2.500.000
  • Murai Trotol Blorok Super: Di atas Rp 3.000.000 (tergantung mutu dan keistimewaannya)

Kenaikan harga murai blorok didorong oleh permintaan pasar yang terus meningkat, terutama untuk murai dengan corak blorok yang sangat unik dan kualitas suara yang unggul. Kualitas suara, penampilan fisik, dan kemampuan tampil di perlombaan menjadi penentu utama dari nilai jual burung ini.

Baca juga: Pola Ekor Murai Gembung Keunikan dan Pesonanya yang Mempesona

Faktor yang Mempengaruhi Harga
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga murai blorok meliputi:

  • Kualitas Suara: Burung dengan suara yang keras, nyaring, dan variasi nada yang baik akan dihargai lebih tinggi.
  • Fisik dan Kesehatan: Penampilan fisik yang menarik dan kondisi kesehatan yang prima juga mempengaruhi harga jual.
  • Pola Warna Blorok: Murai dengan corak blorok yang unik dan langka cenderung dihargai lebih tinggi.
  • Keturunan: Burung yang berasal dari indukan juara atau murai dengan rekam jejak lomba yang baik dapat mencapai harga lebih tinggi.

Ciri Murai Trotol Jantan Umur 1 Bulan
Pada usia satu bulan, murai trotol jantan mulai menunjukkan beberapa ciri fisik yang khas:

  • Ciri Fisik: Kepala lebih besar, postur tubuh lebih tegap, dan ekor lebih panjang dibandingkan betina. Warna bulu sering kali tampak lebih pekat.
  • Tingkah Laku: Jantan biasanya lebih aktif dan agresif dibandingkan betina. Gerakan lincah dan suara kicauan yang mulai terdengar sering kali menjadi indikasi awal.
  • Perkembangan Suara: Di usia ini, suara kicauannya mulai muncul meski masih lemah dan belum jelas. Kicauan ini sering disebut sebagai “ngeplong,” yang akan semakin berkembang seiring bertambahnya usia.

Perbedaan Jantan dan Betina pada Usia Muda
Membedakan murai trotol jantan dan betina memang sulit pada usia dini, tetapi ada beberapa ciri yang bisa diperhatikan. Jantan biasanya memiliki postur yang lebih besar dan lebih tegap, sementara betina lebih kecil dan bulunya cenderung lebih cerah. Dari segi perilaku, jantan lebih sering terlihat agresif dan dominan.

Baca juga: Harga Murai Batu Black Shama Anakan Sampai Dewasa Terbaru di Pasaran

Trotolan Adalah
Trotolan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut burung murai muda yang baru saja berganti bulu dari anakan. Pada fase ini, trotolan sangat rentan terhadap berbagai pengaruh lingkungan dan memerlukan perawatan ekstra. Usia trotolan biasanya dimulai dari 1 bulan hingga sekitar 3-4 bulan.

Kelebihan Merawat Murai di Usia Trotolan
Merawat murai sejak usia trotolan memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah kemampuan untuk membentuk karakter dan kualitas suara burung sejak dini. Perawatan yang baik selama fase ini akan menghasilkan burung yang sehat, aktif, dan memiliki kicauan yang kuat.

Murai Batu Blorok: Ciri dan Keistimewaan
Murai batu blorok memiliki keunikan dalam hal corak warna bulunya yang berbeda dari murai batu biasa. Pola blorok ini bisa mencakup kombinasi warna hitam, putih, atau abu-abu yang tersebar di tubuh burung. Selain corak yang unik, murai blorok sering kali dihargai karena kemampuannya dalam berkicau dan tampil di perlombaan burung.